Budaya Korupsi Budaya Jawa

Di sebuah forum chatting di internet seorang belanda keturunan indonesia, protes ketika kusebut belanda negara penjajah, bukan cuma itu banyak hal diprotes dari mindset kita yang diprotes termasuk budaya korupsi yang sering kita tuduhkan kepada mereka bahwa budaya korupsi itu budaya yang diturunkan belanda kepada indonesia ketika menduduki indonesia.

sampai saya mencoba memahami kalau belanda itu bukanlah negara penjajah indonesia, Belanda tidak pernah menjajah indonesia!

awal masuknya belanda ke indonesia melalui perusahaan multinasional bernama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), perusahaan ini perusahaan dagang multinasional, karena perusahaan ini multinasional kepemilikan saham tidak dimiliki satu negara melainkan beberapa negara, dan saham terbesar dimiliki belanda, orang belanda dinamai kompeni oleh indonesia dari kata,"compagnie". dari singkatan VOC,
Vereenigde Oostindische Compagnie kalau dibahasa indonesiakan berarti:

Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan Hindia Timur Belanda berdiri pada 20 Maret 1602.

karena VOC perusahaan dagang maka tujuan mereka masuk ke indonesia apalagi kalau bukan untuk berdagang,..awal masuk mereka sangat diterima atau bahkan mereka datang kesebuah pulau di indonesia atas undangan pembesar penguasa disuatu wilayah, mereka membeli produk-produk pertanian dari suatu wilayah di indonesia untuk diperdagangkan kembali ke eropa utamanya bumbu seperti merica, tembakau dll.

Dalam perdagangan tentu ada perjanjian yang dibuat, dan perjanjian yang dibuat dari pihak penguasa di indonesia biasanya ditandatangani oleh raja termasuk didalamnya kepemilikan lahan perkebunan, jadi dalam hal ini wilayah perkebunan, kepemilikan tanah tidak didapatkan gratis oleh belanda dalam hal ini VOC membeli melalui penguasa,.. dan ketika penguasa penandatangan perjanjian ini mulai mangkir dengan perjanjian yang mereka sepakati pada saat itulah tentara belanda didatangkan untuk mengintimidasi penguasa wilayah untuk tetap patuh dengan perjanjian yang mereka buat.

Tentang devide at indevera atau politik pecah belah dengan mengadu domba antara dua kerajaan, dua kelompok, dua wilayah itu adalah strategi perang yang jamak juga dilakukan jaman-jaman kerajaan di masa lampau sebelum belanda masuk ke indonesia, politik itu juga bagian dari kelemahan indonesia yaitu pribadi yang mudah terhasut, terprovokasi dan akhirnya berperang sesama saudara, politik adu domba juga upaya suatu negara menghemat biaya pertahanan bila harus terjadi perang, karena pada dasarnya kedatangan prajurit tentara belanda datang ke indonesia bukan untuk berperang melainkan untuk melindungi kepentingan ekonomi mereka dalam hal ini kepentingan VOC yang sudah banyak menyumbang devisa bagi belanda, daripada melawan sekaligus dua kerajaan akan lebih baik dua kerajaan itu diadu domba dulu sampai keduanya berperang habis-habisan, dan ketika mereka lemah keduanya akan lebih mudah dikuasai, diajak ke meja perundingan untuk dipaksa memberi stempel takluk tanpa harus berperang berkepanjangan, menghabiskan banyak biaya dengan memulai peperangan dari nol melawan dua kerajaan sekaligus.

indonesia tepatnya bukan negara jajahan, melainkan negara yang kalah perjanjian yang dibuat sendiri oleh raja atau penguasa-penguasa wilayah di indonesia.

sekalipun ada istilah negara koloni atau jajahan itu adalah istilah untuk menyebut suatu negara dikuasai manajemennya oleh suatu negara yang memiliki saham terbesar, punya tanah, punya kebun di suatu negara, dan mereka melindungi apa yang menjadi hak mereka.

sama seperti ketika seorang pengusaha memiliki saham terbesar disuatu perusahaan maka mereka berhak memanajemeni perusahaan itu, bahkan kantor perusahaan mereka berhak memilikinya.

Budaya korupsi itu sudah ada sejak jaman kerajaan, bukan ketika VOC ada di indonesia bahkan sebaliknya demang setingkat gubernur yang sering minta sendiri tambahan upah kepada pejabat tinggi VOC yang membuat posisi wilayah indonesia semakin kuat tercengkram oleh belanda.

Konotasi penjajah dikepala kita orang indonesia adalah orang-orang indonesia bekerja, mengangkat benda,mencangkul lahan dsb. terus diawasi oleh orang VOC berseragam pengamanan memegang cambuk, dan terus-terusan mencambuk tanah untuk memberikan suara-suara intimidasi supaya orang-orang terus bekerja, betulkah seperti itu? tidak juga! ada daerah mendapat perlakuan seperti, ada juga tidak tergantung sikap atau budaya dari suatu daerah, bila budayanya malas maka mau tidak mau mereka akan mendapat perlakuan seperti itu, dan itu juga dilakukan oleh pribumi sendiri, banyak centeng-centeng yang sudah menerima upah dari VOC untuk mengawasi proyek dengan target waktu tertentu, posisi mereka dalam pengerjaan itu seperti supervisor yang harus menjaga pengerjaan proyek harus selalu tepat waktu.

dalam dunia pertanian: penanaman, pemanenan dan proses lainnya membutuhkan kedisiplinan atau ketepatan waktu dalam proses, misalnya produk pertanian ada yang tidak boleh terlambat dalam penanaman, pembibitan dll. karena mengejar musim, dan bila terlambat mengolah lahan, bisa terjadi gagal panen karena pada musim dan cuaca tertentu ada jenis hama yang akan berkembang pesat, jadi waktu itu dihindari dengan menanam tepat waktu, sekaligus tepat panen, dan bila tidak tepat panen maka bisa jadi produk tani jadi busuk dalam perjalanan sebelum sampai di pasar dagang.

jadi dalam pertanian itu tidak ada, "alon alon asal kelakon" biar lambat asal selamat karena taruhannya hasil pertanian bisa gagal panen bila tidak tepat dalam proses taninya, dan itu jelas kerugian besar bagi pemodal, dan sangat wajar kalau VOC menyewa centeng tegas untuk mengawasi jalannya proses tani dilapangan, dengan adanya centeng dilapangan pepatah pun berubah,"harus cepat biar selamat" karena kalau berlambat-lambat akan dapat hadiah cambukan di punggung, dari centeng sewaan.

budaya korupsi, budaya adu domba adalah dua kelemahan indonesia sendiri yang digunakan belanda untuk melemahkan dan menyerang indonesia. dan begitulah strategi perang berjalan yaitu memanfaatkan kelemahan lawan supaya menang perang.

Kalau pun sekarang indonesia subur korupsinya daripada tanahnya itu karena budaya kerajaan oleh penguasa tidak berusaha tidak dihilangkan.

dalam budaya kerajaan, budaya ningrat jawa semua harta rakyat itu harta raja, harta penguasa, ketika mereka korupsi, mencuri, merampok mereka tidaklah korupsi, tidak mencuri, tidak merampok karena mereka penguasa!! yang mereka lakukan adalah mengambil apa yang menjadi milik mereka sendiri sekalipun itu sebutannya:

mencuri, merampok, KORUPSI...!
Comments
1 Comments

1 komentar:

Unknown 14 Januari 2013 pukul 08.51  

jangan memprovokasi JAWA sebagai kambing hitam pada masalah negeri ini! yang salah adalah orangnya bukan JAWA nya! Anda harus lebih belajar mengenai Budaya JAWA dan asal usul yang sebenarnya! dan mengapa Nusantara ini ada! dan mengapa anda ini ada di tanah indonesia! ingat siapa nenek moyang anda!
thanks...

Posting Komentar

Arsip

Site Meter