belum pasti, karena keluar dari situasi serupa sering dialami partai demokrat,
misalnya lolos dari nyanyian Gayus Tambunan dan dari huru hara susnoduadji, dan
banyak lagi kasus gunung es yang tidak terendus sebelumnya.
Pansus angket mafia pajakpun berhasil dihindarkan oleh kader-kader partai Demokrat
di DPR dan hasilnya pansus yang tujuannya untuk mengetahui pola-pola menguapnya
uang pajak 100 trilyun pertahun dari APBN terhindar dari pengetahuan publik karena
gagalnya angket mafia pajak itu.
Jauh lebih celaka kalau kasus Nazaruddin ini jadi kiamat bagi bangsa indonesia, misalnya
data-data dipunyai oleh Nazaruddin dibajak oleh Kolombia yang bisa menjadikan data
rahasia itu alat tawar pemerintah kolombia untuk menekan pemerintah indonesia, seperti
misalnya proyek-proyek mereka di freeport tetap bisa diperpanjang lebih dari kontrak
yang sudah disepakati atau mengijinkan peredaran Narkoba di indonesia seperti diketahui
pemerintahan kolombia juga bisnis Narkoba secara global biarpun itu bentuknya gerakan
bawah tanah,..dll.
so Nazaruddin itu kiamat bagi siapa? Partai Demokrat atau Bangsa Indonesia? will c
0 Comments
