Mampukah SBY Menaklukkan DEMOKRASI?

DEMOKRASI adalah hal yang paling dibanggakan
oleh SBY tentu dengan alasan bahwa DEMOKRASI
bisa dijadikan alat klaim keberhasilan kinerja
pemerintahan SBY sekalipun itu tidak seperti
kenyataannya.

Selain dibanggakan DEMOKRASI itu harus bisa
ditaklukkan atau diberangus oleh SBY supaya
bisa dikendalikan dan bisa dijadikan boneka
kekuasaan.

Untuk bisa menaklukkan demokrasi SBY harus
bisa meruntuhkan dua pilar demokrasi yaitu
hukum dan Media Massa. Untuk media massa
sepertinya sulit untuk ditaklukkan terlebih
1-2 bulan ini ketika kasus NAZARUDDIN semakin
menjadi buah bibir, taruhan kegagalan
menaklukkan media massa dalam waktu cepat
adalah keruntuhan kekuasaan sebelum 2014
lengkap dengan ambruknya partai demokrat.

Uang sogok beasiswa untuk mahasiswa suka
keluyuran berdemo mungkin bisa membungkam.
selain peningkatan RAPBN 2012 untuk hankam
yang tinggi paling tidak itu bisa mencegah
kudeta militer dll.
Tapi bagaimana dengan masyarakat, selain
mahasiswa yang hukumannya jauh lebih kejam,
dan itu bisa dilihat 1998 lalu dimana ada
pembakaran rumah-rumah salah satu etnis
di indonesia?

Tahun 2009 mungkin media massa masih bersifat
menjilat SBY tapi beberapa bulan ini media
massa indonesia memilih lebih obyektif sekalipun
tidak memihak rakyat banyak mungkin karena
upeti dari SBY semakin tipis masuk ke pundi-pundi
media massa besar di indonesia, bagaimanapun
media massa itu punya orientasi bisnis dimana
benefit jadi tujuan utama.

Penaklukan SBY terhadap hukum boleh dibilang berhasil
apalagi untuk tahun 2011-2014 Mahfud MD terpilih kembali
menjadi ketua mk(mahkamah konstitusi).

MK adalah penegak hukum yang pertama kali ditaklukkan
oleh SBY yaitu ketika pemilu harusnya berlangsung
ke tahap dua menurut partai PDI yang mempermasalahkan
kecurangan pemilu terutama DPT(daftar pemilu tetap)
yang menyebabkan jutaan orang tidak dapat menyalurkan
hak pilihnya karena manipulasi data, SBY akhirnya
dinyatakan sebagai pemenang pemilu setelah hakim
MK Mahfud MD mengetukkan palunya dipersidangan MK.
Jadi boleh dikata SBY menang pemilu karena ketuk palu
Mahfud MD,dan bukan melalui proses pemilu jurdil.

Mencuatnya kasus NAZARUDDIN, ketua MK Mahfud MD yang
oleh hakim Arsyad disebut sebagai seorang pengemis
jabatan, juga punya andil besar yaitu ketika di istana
negara ikut konferensi pers berpidato keseluruh indonesia
melalui media massa nasional tentang upaya NAZARUDDIN
memberikan uang 120.000 dollar singapura kepada salah satu
petinggi MK.

Sekembali Nazar dari buronnya, Mahfud MD menyarankan
masyarakat luas mengabaikan flash disk yang jadi bukti kuat pengungkapan
kasus korupsi yang melibatkan petingi-petinggi Partai DEMOKRAT,
dari sinilah bisa dilihat kualitas penjilat Mahfud MD terhadap
partai DEMOKRAT yang sedang bermasalah.

Tentang Penaklukan KPK(komisi pemberantasan korupsi).
Itu sudah terjadi ketika pemerintahan SBY menjebloskan
Antasari Azhar ketua KPK terdahulu dalam kasus pembunuhan
karena memperebutkan cinta perempuan caddy golf,
padahal semua juga orang tahu meringkuknya Antasari Azhar
di dalam penjara karena keberanian dia yang ingin mengusut
kecurangan pemilu 2009 lalu yaitu dengan berusaha memperkarakan
perhitungan manual pemilu yang seharusnya menggunakan
perhitungan komputer hingga akurasi perhitungan tidak dapat
direkayasa.

Untuk bisa mengekalkan kekuasaan minimal sampai 2014 SBY
harus secepatnya menaklukkan media massa yang kini cenderung
lebih obyektif, mau tidak mau uang-uang hasil dari NARKOBA
kalau itu ada sebisa mungkin dikeluarkan untuk menyumpal
mulut wartawan, atau media massa berpengaruh karena untuk
memakai pendanaan seperti biasa itu jelas sulit terlebih
NAZARUDDIN sang bendahara sudah berseberangan jalan dengan
pemerintahan SBY.

Rakyat kini lebih percaya kepada NAZARUDDIN daripada
pemerintah berkuasa sekarang, dan hal itu wajar saja
terlebih tokoh-tokoh agama sudah lama berkumpul dan menyatakan
tentang kebohongan kinerja pemerintahan SBY, jadi rakyat
tidak perlulah dipaksa untuk lebih percaya kepada pemerintah
daripada kepada NAZARUDDIN, dan juga pemerintah sekarang tidak
punya prestasi apa-apa yang bisa dibanggakan, kemunduran demi
kemunduran pembangunan disajikan 2 tahun belakangan. kalaupun ada
keberhasilan pertumbuhan ekonomi dan bidang strategi lain itu hanya
klaim sepihak dan manipulasi data statsitik.

Dihembuskannya angka korupsi NAZARUDDIN 6,03 trilyun oleh KPK
itu tidak lain bentuk tipuan psikologis kalau KPK itu bekerja
dan berusaha jadi HERO, dan ujung dari kasus ini kurang lebih
sama dengan kasus bank century yang bernilai 6,7 trilyun, dan
banyak kasus lain seperti kasus gayus tambunan, susno duadji dll.
Rakyat sekedar diberi kesempatan menghakimi NAZARUDDIN, diberi
kesempatan memuntahkan cacian makian sementara koruptor tetap
segar bugar beraksi.

Perlu diwaspai rakyat sekarang adalah adanya pengalih isu misalnya
meledaknya bom-bom teroris karena pasti kita sudah tahu itu bom
pengalih perhatian dari kasus membelit pemerintah.
itu semua rekayasa melibatkan media, bom bali dan semua bom meledak
di indonesia oleh teroris kenyataannya korban meninggal kurang dari 500an

tapi oleh media berita itu diulang-ulang maka kesan kita korban yang
mati karena ledakan bom itu ribuan bahkan berjuta-juta.

Kita rakyat luas janganlah mau dibodohi oleh rekayasa kasus
pengalih perhatian, lebih baik indonesia ini di bom 3 kali sehari
oleh teroris daripada membiarkan koruptor merdeka bermain didepan
mata kita di negeri tercinta ini.

Bukankah kejahatan korupsi oleh PBB disetarakan bahkan melampaui
kejahatan genosida(pembantaian massal)?.

Kita tidak perlu menghakimi NAZARUDDIN kita sebaiknya melihat
NAZARUDDIN sebagai pemberi informasi benar daripada menerima
informasi pemerintahan yang sudah hilang kepercayaan tokoh-tokoh
agama di negeri ini.

Setan boleh saja setan tapi bila informasinya benar tidak ada
salahnya kita ambil, bukankah ayat kursi yang sering dibaca umat
islam informasi fadhila atau kesaktiannya diketahui dari setan
pencuri zakat di mesjid? jadi tidak ada alasan buat kita untuk
menutup telinga terhadap kebenaran darimanapun datangnya.

Bisa saja NAZARUDDIN itu kita anggap setan tapi siapa bisa menjamin
pemerintah berkuasa sekarang tidak lebih setan dari setan?

NAZARUDDIN tidak ingin bermain di wilayah KPK dan lebih memilih bungkam
karena sudah sangat tahu kualitas kpk dan hukum yang ada di indonesia
seperti apa.

semua berpulang pada diri kita megikuti alur cerita NAZARUDDIN dengan
memaafkan 1-2 kebohongan untuk mendapatkan kebenaran besar,

atau

mempercayai pemerintahan korup yang sudah memperlihatkan pengambangan
kasus bank century dan semua kasus besar penghilangan uang negara seperti
kasus gayus tambunan, susno dudji dll. dan juga masihkah kita berharap banyak dari
pemerintah yg tokoh-tokoh agamanya sudah berkumpul dan memberikan cap pembohong?

Permintaan NAZARUDDIN kepada SBY supaya tidak mengganggu anak dan
istrinya, bisa saja itu bentuk penaklukan SBY terhadap
NAZARUDDIN,..
SBY itu maha dimana hukum dibawah telapak kaki SBY,
dan NAZARUDDIN tahu itu karena dia juga ikut terlibat dalam penaklukan
hukum di indonesia, SBY dan NAZARUDDIN itu sudah saling tahu
bagaimanapun SBY dan NAZARUDDIN pernah satu kapal: PARTAI DEMOKRAT.

Pemerintahan korup itu seperti sel kanker penghisap darah, pamer kerakusan,
pamer kekuasaan.

menghisap darah kita detik demi detik, sementara mata kita tidak tertutup
mata kita tidak tertidur, dan setiap detiknya mereka menghisap darah kita,
dan berusaha menghabiskannya

sangat tidak bijak bila sel kanker benalu itu kita biarkan menghisap darah
kita sampai 2014, menghisap uang-uang rakyat kapanpun rasa rakus mereka muncul

Sementara kita tidak pernah tahu apakah besok atau detik berikutnya
NKRI tercinta masih punya darah untuk dihisap, dan masih bisa hidup, untuk

tetap hidup bersatu dan bernafas bersama.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

Site Meter