Ada atau tidak Flash Disk Nazaruddin?

Tanpa pembuktian jelas, dan hanya mengandalkan
perkataan dubes kolombia, KPK yang sudah jadi kaki
tangan pemerintah berkuasa langsung menyebut kalau
Nazaruddin bohong tentang keberadaan barang bukti
berupa Flash Disk(FD) yang banyak diributkan sekarang.
Untuk Melontarkan tuduhan KPK harusnya tidak seperti
tukang becak atau masyarakat tidak punya pendidikan.

Untuk mencari bukti keberadaan flash disk itu harus
kreatif. sebenarnya banyak cara untuk mengetahui
apakah FD itu ada atau tidak di tas Nazaruddin
sebelum atau sesudah Nazaruddin dipulangkan ke indonesia,..
cara itu misalnya melakukan rekonstruksi perjalanan
Nazaruddin setelah penangkapan, dan prosesnya
sampai ke indonesia dari situ bisa diketahui besar
peluang FD itu hilang atau memang tidak pernah ada.

Cara lebih kretaif lainnya adalah dengan mengetahui
berat benda yang hilang yaitu 3 flash disk dan 1 cd,..
kemudian dikurang berat total Nazaruddin dengan tasnya
sebelum tertangkap.

Untuk mengetahui Berat total Nazaruddin sebelum tertangkap
bisa didapat di bandara-bandara yang pernah disinggahi
ketika masih menjadi buron,.. di gerbang-gerbang bandara
canggih di amerika jangankan berat yang terukur sampai
pada scan tubuh tembus pandang seperti ronsen pun juga ada.

Sebenarnya banyak cara lain mengungkap keberadaan FD itu,
tapi cukup dua cara di atas maka ada atau tidak FD itu bisa
diketahui, tinggal niat KPK saja sebagai lembaga profesional
mau bekerja benar atau tetap jadi kaki tangan pemerintahan
berkuasa sekarang.

-------------------------------------------------------

Untuk kasus Nazaruddin yang sedang bergulir saya harap
masyarakat lebih waspada akan banyaknya kasus-kasus pengalih
isu rekayasa yang akan muncul, seperti konflik ambon yang baru
terjadi, itu jelas rekayasa untuk mengalihkan isu kasus Nazaruddin
yang sedang berjalan, dan semakin membosankan karena memang sengaja
dibuat berliku-liku oleh kaki tangan pemerintahan berkuasa sekarang,..

konflik ambon misalnya itu juga bukan sekedar konflik tapi juga bentuk
intimidasi kepada tokoh-tokoh nasional supaya jangan berfikir untuk
menggerakkan massa menjatuhkan pemerintah sekarang atau punya resiko
seperti konflik ambon atau konflik lain yang siap untuk diledakkan,..

sampai pada kasus pemerkosaan diangkot itu semua sangat mudah direkayasa,
misalnya dengan menyusupkan supir-sopir tembak, atau malah memprovokasi
sopir-sopir di tempat judi, kios minum keras utk melakukan kejahatan susila itu,..

kronologi provokasi cukup mudah kurang lebih cobalah masuk ke tempat ngetem
para supir entah itu dipinggir jalan atau kios liar penyedia minuman keras
menyamarlah jadi supir sedang istirahat,.. terus dg 5-4 orang berceritalah
tentang pemerkosaan baru saja dilakukan malam hari entah itu bohong atau
tidak, maka cara seperti itu bisa mengundang sopir-sopir lain yang mendengarkan
cerita seru anda untuk melakukan hal yang sama, apalagi kalau mereka
sopir-sopir itu masih remaja tanggung,.. dijamin mereka akan tertarik
untuk ikut kalau diajak.

so,.. kita masyarakat indonesia jangan terlalu lugu terhadap bentuk
kejahatan yang terblow up oleh media,.. terpenting lihat tendensi
dari berita-berita itu, apakah berpihak pada pemerintahan korup
sekarang yang berfungsi sebagai pengalih issu atau itu betul-betul
kejadian alami yang mendapat apresiasi media,..

tentang Reshuffle kabinet itu juga betul-betul pengalih isuu
kegagalan pemerintahan berjalan sekarang tidak penting reshuffle
atau tidak,.. dari pihak koalisi justru itu jauh lebih baik karena
itu kesempatan buat mereka membuang sial, menyelamatkan diri untuk
pemilu 2014,.. polularitas pemerintahan sekarang dari survey LSI sudah
di bawah 30%, kalau diibaratkan sudah seperti kapal yang mau karam maka
penumpang lebih cepat menceburkan diri ke laut jauh lebih baik daripada
terhisap jauh ke dasar samudra, atau pilihan terbaik bagi partai koalisi
adalah segera menjauh dari partai demokrat, partai yg sudah terjun bebas
popularitasnya, cuma dengan cara seperti itu maka partai koalisi bisa
membersihkan diri, mencuci tangan dari kegagalan pemerintahan yang sedang
berlangsung.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

Site Meter