RESHUFFLE Kabinet = Mencari Kambing Hitam

Issu RESHUFFLE kabinet dihembuskan pemerintahan SBY
selain untuk pengalihan issu untuk mengaburkan kasus mantan
bendahara partai demokrat sekaligus mantan banggar dpr nazaruddin
menjadi indikasi sebagai upaya mencari kambing hitam atas
kegagalan jalannya pemerintahan.

Upaya itu diambil sebagai jalan menimpakan kesalahan kepada
menteri-menteri yang akan diRESHUFFLE, supaya tidak terlihat
sebagai kegagalan pemimpin sebagai pengambil keputusan tertinggi
dalam hal ini PRESIDEN SBY,..

RESHUFFLE atau tidak itu tidaklah penting karena RESHUFFLE yang
efektif itu tepatnya bukan di saat kedudukan genting pemerintahan
seperti sekarang, saat yang tepat untuk reshuffle adalah saat 100
hari pemerintahan SBY, bahkan saat itu juga saat cocok untuk SBY
mengundurkan diri daripada keadaan akan seperti sekarang yang akan
semakin rusak untuk tahun dan generasi selanjutnya.

Titik ukur kemajuan suau negara dilihat dari tingkat pertumbuhan
ekonominya, karena cuma hal itu bisa dihitung secara empiris, sedang
untuk tingkat religius, moral susila sangat tidak bisa diukur dengan
angka.

Untuk pertumbuhan ekonomi yang tidak mencapai 8% atau 7% jelas indonesia
ini sudah gagal terlebih pertumbuhan ekonomi 6% tercapai tahun 2011 oleh
pengamat disebut sebagai angka-angka manipulatif, dimana banyak capaian
yang dimanipulasi, misalnya angka kemiskinan harusnya ditulis 60 juta,
tapi karena perhitungan pbb tidak dipakai sebagai alat ukur maka yang ditulis
jumlah kemiskinan di indonesia dipangkas menjadi 30 jutaan, dan konsekwensinya
anggaran untuk memperbaiki perekonomian dari 60 juta orang miskin penyerapan
anggaran dialirkan nantinya cuma untuk 30 jutaan orang, itulah efek dari hobi
bermain pencitraan, orang miskin banyak tapi dipidatokan SBY sambil menggoyang-
goyangkan tangan itu jumlahnya tidak seperti kenyataannya yang dikorbankan
akhirnya orang-orang miskin juga yang memerlukan perbaikan.

Negara ini tidak membutuhkan RESHUFFLE kabinet sebagai usaha cuci tangan,
pertumbuhan ekonomi sekalipun jujur atau tidak dimanipulasi untuk tahun 2012
dipatok 6,5% itu juga tidak akan berdampak banyak selain membuat indonesia
semakin tertinggal dari negara lain, pertumbuhan ekonomi dibutuhkan indonesia
bila mengantisipasi teori maltus dimana pangan bergerak menurut deret hitung,
dan jumlah penduduk berdasar deret ukur maka pertumbuhan ekonomi itu minial
sama dengan pencapaian pertumbuhan ekonomi jaman soeharto yaitu 8-9 %, dan
pertumbuhan itupun sangat minimalis.

Perumbuhan ekonomi 6,5% untuk tahun 2012 tidak akan membawa harapan baru bagi
bangsa indonesia, kesalahan tidak terletak pada kinerja menteri, kesalahan
betul-betul datang dari pengambil kebijakan dalam hal ini PRESIDEN.

sangat sulit mengharapkan pemimpin yang tidak punya sifat pemimpin untuk
membuat pergerakan di negeri ini, dan itu sama saja mengharapkan kucing
bisa terbang,.. tahun 2009 saat PRESIDEN SBY terpilih pertumbuhan ekonomi
jatim kampung kelahiran PRESIDEN kita tercinta itu cuma 2%, dan dalam
perjalanan sejarah indonesia tidak pernah jatim menjadi propinsi menempati
pertumbuhan ekonomi tertinggi selain berada di papan bawah dari semua propinsi
di indonesia, dengan kata lain SBY tidak punya kontribusi apa-apa terhadap
kampung kelahiranya dalam hal pertumbuhan ekonomi jadi sangat bodoh bila kita
berharap banyak indonesia bisa maksimal dalam hal pertumbuhan ekonomi, dan
sekarang lumpur lapindo di jatim setelah bertahun-tahun masih juga tidak
keluar dari masalah, malah statusnya meningkat lagi menjadi waspada dalam
artian sewaktu-waktu lumpur itu bisa menjebol tanggul yang sudah dibuat lebih
10 meter, yang paling kasihan jelas rakyat jatim sendiri bukan sekedar ancaman
akan tenggelam dilumpur tapi juga karena setiap hari menjerit minta ganti rugi
yang sudah dijanjikan malah pemerintahan SBY menulikan telinga terhadap
rakyat jatim sendiri,..

Lumpur lapindo terus bermasalah, wilayah jatim masih belum keluar dari efek
selama bertahun-tahun termasuk jeritan rakyatnya juga terus diabaikan SBY.

PRESIDEN, dan wakil PRESIDEN berasal dari jatim tapi tidak punya manfaat apa-apa
terhadap kampung halaman kelahirannya, bagaimana kita rakyat indonesia secara umum,
bisa berharap banyak PRESIDEN punya manfaat terhadap kita dari wilayah lain di indonesia untuk disejahterakan?.


Secara umum PRESIDEN SBY tidak punya manfaat apa-apa terhadap perjalan bangsa ini,..
sejak di militer makannya beasiswa melulu, karir militernya lebih banyak dibelakang
bangku alis di akademi,..untuk di lapangan cuma sekali diturunkan di timor-timor tapi sekarang timor-timor bukan indonesia lagi, dengan kata lain karir militer
SBY untuk indonesia nol besar,.. jenjang menjadi jendralnya lebih karena jalur dongkrak pihak keluarga alias nepotisme,.. jenjang karir militernya banyak melompat pangkat karena mertuanya sarwo edhi, dimana dalam sejarah sarwo edhi punya peran besar dalam peristiwa supersemar yaitu peristiwa penyerahan kekuasaan soekarno kepada soeharto,..

soeharto yang menjadi komandan SBY di militer beberapa kali menyematkan kepangkatan
kepada SBY,.. kalau sekarang SBY membebani indonesia dengan berkuasanya mafia koruptor itu tidak perlu diherankan lagi karena sepanjang hidupnya SBY memang sudah membebani indonesia, tinggal sekarang kita jaga bagaimana supaya pemerintahan SBY tidak menyisakan beban untuk presiden di depan, rakyat harus berpartisipasi untuk mengimbangi kebodohan pemerintahan berkuasa sekarang.

RESHUFFLE terbaik kalau ada,..itu tidak lain dengan tergantinya semua kader partai
demokrat dari kementerian, cuma itu cara satu-satunya jaring pengaman supaya
keuangan negara bisa selamat dari korupsi. bagaimanapun kader partai demokrat
sudah sangat paham mendobrak birokrasi indonesia, dan hal itulah yang menjadi
kewaspadaan kita, intinya: jangan mau jatuh di lubang yang sama.

Nb, satu-satunya presiden menolak beasiswa adalah BJ. habibie prestasi terbaiknya selain pesawat cn235 juga berhasil menurunkan dollar yang naik dari 2000 ke 16.000 turun menjadi 6000an itu pun masih ingin diturunkan tapi mendengar keinginan petani eksportir maka dollar dikunci dikisaran 6000an.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

Site Meter