Wamen Widjajono: Indonesia Membutuhkan Orang Jujur.

Posisi Wamen atau wakil menteri di indonesia masih menuai kontroversi
hal ini terjadi karena sejauh ini posisi wamen itu hanya terlihat sebagai
alat penguras APBN, kontraproduktif dan tidak ada manfaatnya bagi indonesia,
sejauh ini status wamen masih diperkarakan oleh mantan Menkumham Yusril I.H.
tapi khusus Wamen Widjajono kematiannya saat berusaha mendaki gunung tambora
membawa perasaan sedih banyak orang terutama keluarga dan orang-orang mengenalnya.
hal kontroversi diucapkan oleh wamen ESDM ini saat mengatakan:

INDONESIA MEMBUTUHKAN ORANG JUJUR.

ini jelas pernyataan kontroversi terlebih 2011 lalu seorang warga jatim diusir
orang sekampung karena berusaha untuk jujur,..
hal inilah mungkin yang menyebabkan orang jatim sulit bersikap jujur karena takut
diusir orang sekampung.
dari wamen ini kita bisa belajar sebaik-baik dari kita adalah tidak menjadi budak
keinginan, karena apa yang kita inginkan belum tentu menjadi apa yang kita butuhkan.
Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin jujur yang bisa jadi tauladan, kita jangan
cuma jadi budak keinginan penguasa menunggu sampai 2014 karena korupsi itu bisa
dilakukan setiap detik dalam 24 jam, dari april 2012 ini masih membutuhkan ribuan
sampai jutaan detik lagi untuk sampai ke tahun 2014.
Sejauh ini wamen meninggal ini hanya jadi bemper penguasa saat berjuang menaikkan BBM,
wamen meninggal 20 april 2012 kurang sehari dari hari kartini 21 april ini mempunyai niat
mengembangkan biofuel energi alternatif pengganti BBM fosil, dan rakyat indonesia pastinya
percaya dengan niat baiknya itu, karena wamen satu ini dikenal oleh teman-temannya sebagai
orang jujur,..
tapi niat itu hanya tinggal niat bukan saja karena kematian wamen itu, ini juga lebih
disebabkab negeri kita ini sudah terjual ke pihak neoliberal kapitalis, tidak akan keputusan
strategis bisa dilahirkan, semua keputusan penting dikendalikan oleh pihak asing.

kepada pihak keluarga Wamen Widjajono kita cuma bisa menghaturkan: turut berbelasungkawa

Innalillahi wainna ilaihi rojiun.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

Site Meter