Partai DEMOKRAT Merampok Saham PSSI

Seperti yang diduga banyak pihak kisruh sepak bola tanah air
untuk menjatuhkan kepemimpinan ketum terdahulu Nurdin Halid
tidak lain adalah perebutan kekuasaan dari partai golkar diwakili
oleh Nurdin Halid, dan setelah jatuh kini PSSI jadi milik
Partai DEMOKRAT yang kini menempatkan kadernya sebagai ketum PSSI
yaitu Djohar Arifin,..

Pasca jatuhnya Nurdin halid Partai Demokrat pun mulai berpesta
dengan merampas hampir seluruh kepemilikan saham di tubuh
LPI(Liga Primier Indonesia), yang semula di sepakati kalau
99% dimiliki oleh seluruh klub sedang 1 % nya menjadi milik PSSI.
terjadi kemudian terjadi sebaliknya,.. 99% dimiliki djohar Arifin
dan wakilnya, dan 1 % dimiliki oleh seluruh klub(PSSI).

Iming-iming 99% inilah yg diberikan partai demokrat kepada klub
di indonesia dulu sehingga mereka dg semangat turun ke jalan
memaki-maki Nurdin Halid untuk segera turun, media massa pun
demikian digerakkan sedemikian rupa oleh partai demokrat untuk
berulang-ulang menayangkan suara-suara masyarakat yang sudah
menelan mentah janji surga partai demokrat,..

Sekarang terjadi justru sepak bola indonesia semakin rusak
partai demokrat pun menjalankan intrik melalui wartawan
senior yg terindikasi antek-antek partai demokrat menyatakan kalau
kerusakan terjadi karena tidak adanya laporan pertanggungjawaban
Nurdin halid pada akhir masa jabatannya sehingga pengurus baru
tidak tahu harus mulai kerja darimana,..

lagi-lagi ini alasan mengada-ada karena bagaimana mau mengadakan
laporan pertanggunganjawaban,..dulu waktu orang-orang serakah dan
terprovokasi partai demokrat sudah sangat bernafsu ingin menurunkan
Nurdin halid menyegel sekertariat PSSI, bahkan ada diantara mereka
yang memborgol diri di pintu sekertariat, dan seorang pengurus PSSI
kaca mobilnya sempat pecah karena digolok sehingga tidak hal yang
bisa dilakukan pengurus lama yg ingin melakukan aktifitas di tempat itu.
Seorang yg merasa akan sanggup menangani manajemen sepakbola indonesia
waktu mereka ngamuk akan pengurusan Nurdin Halid harusnya blue print
manajemen itu sudah ada kepala, jadi tdk perlu laporang pertanggujawaban
lagi,.. so menimpakan kesalahan kepada kepengurusan lama itu sungguh
alasan dibuat-buat untuk cuci tangan akan ketidak mampuan mengatasi
sepakbola indonesia yang semakin hari semakin rusak didera oleh
dualisme kompetisi.

Sekarang Orang-orang menyadari tidak ada yg bisa mengurus sepakbola
Indonesia sebaik kepengurusan Nurdin Halid yang sudah sangat memanjakan
pemain muda indonesia dengan mengirim mereka berlatih ke italia, dan
negara eropa lain, uruguay dll.

Djohar Arifin tdk akan tdk bisa dijatuhkan seperti Nurdin Halid dulu
karena dia adalah perpanjangan tangan dari partai demokrat partai
pemerintah berkuasa sekarang,.. masa depan sepakbola indonesia akan
semakin suram ke depannya,.. masa depan sepakbola indonesia akan gagal,
seperti Indonesia kita yang masuk dalam daftar negara gagal di bawah kepemimpinan rezim korup SBY-BUDIONO.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

Site Meter